Part 1 : Gadis
di dalam embun
Iza menyeduh teh pelan-pelan dengan tangan lembutnya. Secangkir teh yang
dibuatnya dengan sepotong roti untuk sarapan. Yangsiap untuk dihidangkan di
meja makan untuk suami dan 2 orang anaknya."Maafkan aku ...Maafkan aku..." kata suara hati Iza
Agaknya iza teringat kisahnya semasa SMU...
Iza adalah seorang anak pedagang sayur yang tinggaldidesa Sukaramai. Iza berjalan dengan santai ketika jam menunjukkan jam 6 lewat45 menit. Inilah awal Iza masuk ke sekolah SMA Darma Bakti yang tak jauh darirumahnya.
"Tuhan, Terima kasih Engkau masih memberikan kukesempatan untuk menuntut ilmu dan ayahku masih sanggup membiayai sekolahku,Aku bersyukur atas Rezki yang Engkau berikan." Ucap syukur Iza pagi itu.
Pagi yang indah, seindah senyuman Iza. Musim gugur dan musimkesedihan telah terkalahkan oleh musim semi yang hadir.Pagi itu seindah hati Iza
"Kriiiinnngg, kriiiiing..." bunyi sepeda seorang lelaki yang juga berseragamputih abu-abu sama seperti Iza
Iza minggir agak ke tepi.. Lelaki itu agaknya anak baru yangmau masuk sekolah SMU Darma Bakti. Tampak jelas dari baju yang masih kelihatanbaru.
Lelaki itu pun berlalu tidak jauh beberapa meter dariIza.
Dan tiba-tiba lelaki itu berhenti, sementara Iza masihberjalan dengan santai.
Kemudian lelaki itu kembali memutar haluan danmenghampiri Iza.
"Hai, anak baru di SMU Darma Bakti juga?" Tanya lelakiberkulit sawo matang itu.
"Ya..Kenapa ya?" jawab Iza. "samadonk, aku juga, Ayo kita barengan aja ke sekolah...Ayonaik" ucap lelaki itu dengan gaya yang sok akrab.
"Tidak, terima kasih...Aku jalan aja, nggak jauh lagikok.." Iza menolak ajakan lelaki itu.
"Oh, Ya udah..kalau gitu aku duluan ya??" balas lelakiitu. Dan iza pun mengangguk tanda mengiyakan.
Sesampai di sekolah Darma Bakti laki-laki itu masih teringat dengan gadis yang diajaknya tadi,
"Hmmm...kenapa ya cewek tadi nggak mau ku ajak boncengan ke sekolah? Kansekolahnya sama?
Atau apa tampangku begitu menakutkan?" ucap lelaki itudengan wajah bingung.
"Ya sudahlah, mungkin aja karena belum kenal makanyacewek itu masih segan."ucap Lelaki itu.
Bel pun berbunyi dan Iza pun telah sampai di SMU DarmaBakti. Dan Lelaki itu ternyata melihat Iza yang sudah masuk ke pintu gerbang.dihampirinya Iza ke depan gerbang.. cewek yang membuat lelaki itu jadipenasaran.
"Hai, kenalin aku Fatih..Aku dikelas X3, kamu?"
"Aku dikelas X5" jawab Iza. "Udah dulu ya?aku mau kekelas dulu, udah bel..nanti dapat bangku di belakang lagi" ujar Iza mempercepatlangkahnya menuju kelas X5.
"Oke!! Sampai jumpa lagi" Fatih mempersilahkan Iza untukke kelas X5
"Aduh, aku lupa Tanya namanya lagi..mudah-mudahan ajananti pas pulang ketemu" ucap lelaki itu dengan penuh harapan
Hari itu tak seperti harapan Fatih, Fatih tidak bertemudengan gadis yang berambut panjang sepinggang dan berkulit putih itu, danjepitan rambutnya berwarna merah muda membuat dia bertambah kelihatan ayu dimata Fatih.
Ingin aku bersamamu di pelukan petang
Namun aku bukan angin..
Ingin aku berlayar di hatimu..
Namun aku hanya punya perahu kertas..
Ingin aku berjumpa denganmu..
Namun takdir tak berada di pihakku..
Malam itu Fatih bermimpi bertemu dengan seorang gadis.Gadis itu bergaun hijau, sungguh anggun dan melambaikan tangan kepada Fatih. Gadis itu berada di dalam embun, begitu mempesona dankemudian dia mendekati gadis itu, ternyata gadis itu adalah seorang gadis yangditemuinya di sekolahnya tadi pagi dan tidak salah lagi gadis itu adalah Izatapi Fatih sendiri belum tau siapa nama gadis itu.
Keesokan harinya. Seperti biasa Iza berangkat ke sekolahdengan berjalan kaki.
"Tunggu...Hai, gadis di dalam embun..Tunggu!" sebuah suaramengejutkan Iza dan Iza pun menoleh kearah suara itu.
Ternyata ada seorang lelaki yang berpakaian sepertinyasedang berlari-lari menuju Iza.
"Gadis di dalam embun, aku mau barengan kamu kesekolah.." celoteh Fatih dengan nafas yang ngos-ngosan karena berlari mengejarIza.
"Apa? Gadis di dalam embun? Siapa gadis di dalam embunitu?" jawab Iza.
Fatih hanya cengengesan mendengar pertanyaan Iza.
"Hmmm.. sebenarnya aku gak tau nama kamu, tapi jujur tadimalam aku bermimpi bertemu dengan seorang gadis yang berada di dalam embun, dangadis itu adalah kamu"
Iza tertawa cekikian "Hahaha..Aku di bilang gadis didalam embun? Aneh banget dech kamu, kenal aja baru kemaren langsung bilangketemu aku dalam mimpi..didalam embun lagi.. tapi masih untung ya gadis dididalam embun, kalau gadis di dalam comberan itu aku gak bisa terima!" sambilmelotot kearah Fatih..
Hahahaha..ternyata kamu bisa ngelawak juga ya? Anak siapasech?? Balas Fatih dengan canda lagi
"Anaknya pak presiden" balas Iza dengan lantang..
Tu kan bercanda lagi? Jawab Fatih..dan Iza pun hanyatersenyum tipis mendengar jawaban Fatih
"Kalau gak salah kemaren nama kamu Fatih kan?"
"Iya, ternyata kamu masih ingat, kemaren aku sampai lupananya nama kamu.habiznya kamu udah buru-buru mau masuk kelas" jawab Fatih
"Namaku Iza Aprellia.. Panggil aja Iza.."
Kemaren kamu kan bawa sepeda? Kenapa hari ini gak bawasepeda lagi? "
Fatih pun menjawab. "Ooo..itu sepeda ayahku, hari iniayah mau kepasar jual ikan, jadi sepedanya di pakai dech.."
Ntar barengan lagi ya pulangnya, nanti aku nungguin kamudech za..boleh kan?"
"Boleh, nanti kamu tunggu aku di depan gerbang aja" jawabIza.
Fatih pun mengangguk.
Setelah 10 menit menunggu di depan gerbang akhirnya gadisberambut indah dengan sebuah jepitan berwarna merah muda itu akhirnya munculdihadapan Fatih.
"Sorry, udah lama nunggu ya?"
"gak juga" jawab fatih
Akhirnya keduanya berjalan meninggalkan gerbang sekolahdan tiba di persimpangan jalan mereka berpisah.
"Za, rumahmu yang disebelah mana?" Tanya Fatih
"Itu, yang ada pohon mangganya di halaman depan, catnyawarna hijau"
"Oo.., oke dech, sampai jumpa lagi ya?" balas Fatih
"Ya" jawab Iza singkat sambil tersenyum kearah Fatih..
"Ya ampuuun, maniz banget senyum ne anak, adeeem bangetlihat senyum dia " ujar fatih dalam hati.
Part 2: Sepeda cinta
Kring..kring...krinnnggg..Iza mengintip di jendela kamarnya, ternyata ada Fatihyang sedang menunggu Iza dengan sepedanya.
"Iza, ayo..buruan! udah hampir telat ne" kata fatihsetengah berteriak. Sementara Iza hanya bingung dengan kedatangan Fatih pagiitu menjemputnya.
Tak lama Iza pun berdiri di hadapan Fatih setelah pamitdengan ayahnya.
"Ayo..naik, atau malu ya? Karena di bonceng pake sepedabutut" ucap Fatih kepada Iza yang masih bingung dan membuat dia berdiri sejenakmemandangi Fatih.
"Huuuh, kamu ini Fatih, aku ne anak desa. Biasanya jugajalan kaki, jadi mana mungkin malu, Cuma yang buat aku malu karena boncengansama orang jelek kayak kamu nanti aku ketularan" ejek Iza
Mereka pun tertawa dan berangkat ke sekolah
Begitu lah setiap pagi Fatih selalu menjemput Iza,terkadang pakai sepeda dan terkadang pula berjalan kaki, karena Fatih juga dari keluarga yang sederhana. Ayahnya hanya penjual ikan di pasar. Itu lah yangmenjadi alasan fatih sepedanya di pake ayahnya berjualan ke pasar.
Bulan berganti bulan dan sudah hampir setahun pula hubunganIza dan Fatih terjalin, malahan di sekolahan teman-teman mereka mengira Fatihdan Iza adalah pasangan kekasih, tapi sebenarnya kata-kata cinta atau punkata-kata jadian belum keluar dari mulut Fatih, begitu pula dengan Izawalaupun hubungan mereka sudah di bilang sangat dekat.
Suatu pagi, Fatih menjemput Iza seperti biasanya. Tapisepertinya semua pintu rumah Iza terkunci dan dengan rasa penasaran Fatih bertanya kepada ibu tetangga Iza.
"Permisi buk..mau nanya, Iza nya kemana ya buk? Kokrumahnya kelihatan sepi?"
"Iya nak, rumah Iza kosong, tadi malam Iza sakit parah,demamnya tinggi banget, dan tadi malam Iza langsung di bawa ke rumah sakit Ibnu Sina sama bapaknya.." jawab ibu itu.
"Makasih ya buk?" jawab Fatih dengan penuh khawatir.
Sepulang sekolah Fatih langsung menjenguk Iza dirumahsakit..
Dengan langkah yang tergesa-gesa Fatih memasuki rumahsakit, disana telah di dapatinya seorang bapak yang sudah paruh baya sedang duduk di depan sebuah ruangan. Dan didekatinya Bapak itu.
"Pak, gimana keadaan Iza? Apa dia udah membaik?" ucapFatih dengan hati yang penuh cemas.
"sudah mendingan nak Fatih, kata dokter dia terkena tipes dan harus banyak istirahat, kalau nak Fatih mau menemui Iza, silahkan nak..dia pasti senang nak Fatih datang"
Fatih pun melangkah pelan menuju keruang tempat Iza dirawat. Dilihatnya gadis manis yang membuat hatinya cemas itu sedang terbaring lemas dengan wajah pucat.
"Za,gimana keadaanmu? Udah mendingan?" Tanya Fatih
"Udah mendingan kok Fat, jangan khawatirkan aku, ntar lagi jugasembuh kok"celoteh iza yang berusaha menahan rasa sakitnya dari Fatih.
"Za,ada yang hilang, aku mencarinya dimana-mana tapi gak ada ketemu" membukaselimut yang dipakai Iza dan mencarinya di bawah kolong tempat tidur Iza
"Apa yang hilang Fat?" Tanya Iza dengan nada bingung
Fatihtak jua menjawab dan hanya terus mencari sesuatu yang hilang itu.
"Apa Fat? Apa yang hilang" tambah Iza sekali lagi
Dan Fatih pun menjawab "Senyummu.... Aku tak melihatnya, kemana dia pergi? Akumencari-carinya tapi kok gak ketemu ya?" jawab Fatih dengan muka setengahserius
Iza tersenyum tipis " kamu ini Fat, bisa aja... Iya dech, maafin aku.. " ujar Iza
Sedangkan Fatih hanya tersenyum bangga melihat gadisnya dalam embun itu..
Gadis dalam embun..
Guratan senyummuadalah bahagiaku..
Kesedihanmumelemahkan ragaku..
Pelangi tak kan indahtanpa warnamu..
Tetaplah tersenyum..
Tetaplah tersenyum...
Sejukkan jiwaku..
Keesokan harinya, fatih masih tetap menjenguk Iza setelah pulang dari sekolah selama dirumah sakit.Dan hampir 1 minggu Iza disana.
"Za,coba lihat apa yang aku bawa buat kamu?" ucap Fatih sambil menyembunyikan sesuatu di belakang tubuh lelaki yang gagah itu.
Iza hanya tersenyum dan berkata "Kejutan apa lagi Fat?"
Akhirnya Fatih memperlihatkan sekuntum bunga mawar putih kemudian Iza hanya tersenyum tipis dengan mimik bahagia.
"Dan ini.." ucap Fatih sambil menyodorkan sebuah coklat kesukaan Iza
"Makasih banyak Fat, kamu memang seorang teman yang paling baik, kau begitu berhargauntukku Fat" ucap Iza
Fatih hanya diam dan berujar dalam hatinya
"Bukan za, bukan teman.. Aku menyayangimu melebihi teman..aku ingin selalu di sisimuZa" Fatih membatin
Setelah seminggu di rumah sakit. Kesehatan Iza pun sudah pulih dan ia bersekolahkembali seperti biasanya, berangkat ke sekolah bersama Fatih dan juga pulang bersama lagi.
"Za,sebelum pulang kerumah, kita ke suatu tempat dulu ya? Aku mau ngajak kamu kesuatu tempat, aku ingin bicara sesuatu sama kamu" ucap Fatih ketika berada digerbang sekolah. Dan Iza pun hanya mengangguk tanda meng iyakan.
Beberapamenit kemudian, Iza dan Fatih pun sampai di sebuah dermaga. Sementara Iza hanyadiam kemudian Iza pun memberanikan diri bertanya kepada Fatih
"Kenapa kita kesini Fat? Ada apa? Apa yang mau kamu katakan?"
Fatih mengeluarkan sesuatu dari tasnya yang tak lain adalah sebuah coklat dansekuntum mawar putih
"bunga mawar putih? " dengan seribu tanda Tanya dibenak Iza karena yang di keluarkan Fatih persis sama ketika yang Fatih bawa ke rumah sakit saat Tipes menyerang tubuhmungil Iza.
yaitu sekuntum bunga mawar putih dan sebuah coklat.
"Ya Iza...kamu benar, tinggallah di sisiku Za, aku ingin kita seperti pantai dengandermaga ini, aku tak mau pisah dari kamu, mawar putih ini adalah lambang kesetiaan, aku akan setia disisimu Za " sambil memegang tangan Iza.
Iza terdiam sejenak. "Ya, Fatih..selama ini aku juga merasakan hal yang samaseperti kamu" dan Fatih pun tersenyum bahagia
Part 3 : Cinta, jangan
kau pergi
"Sayang,tunggu disini sebentar..ada sesuatu yang mau Fatih ambil, ada kejutan untuk mu" ucap Fatih
"Ya cinta.., aku akan nunggu kamu disini..." balas Iza
Fatih pun mengambil gitar yang dia beli dari sebuah toko. Fatih tak sabarmemperlihatkan sebuah gitar itu kepada Iza karena sudah sejak lama Iza menginginkan sebuah gitar. Rupanya Iza gadis mungil itu pandai bermain gitar.Sebuah keahlian yang jarang dimiliki oleh perempuan pada umumnya. Cuma karenakeuangan keluarga Iza yang pas-pasan Iza tak sanggup membeli sebuah benda yangdia impi-impikan itu. Hari itu Fatih ingin mewujudkan impian Iza. Menghadiahkansebuah gitar buat Iza dari uang tabungan Fatih yang telah 3 tahun lamanya dia kumpulkan mewujudkan impian Iza.
Fatih pun mengayuh sepedanya dengan kencang.
Tiba-tiba ada sebuah mobil sedan yang berlawanan arah melaju kencang di sebuah pertigaan jalan. Mujur tak dapat di raih malang tak dapat di tolak.
Mobil itu menabrak Fatih dan Fatih terpelanting jauh dari sepedanya. Ternyata yangdidalam mobil itu adalah pamannya Fatih yang sudah lama tinggal di Malaysia.Hari itu dia pulang ke Indonesia karena ingin bertemu dengan Fatih dan ayahnya.
Paman fatih pun keluar dari mobil dan melihat tubuh tergeletak di tengah jalan denganberlumuran darah. Dengan langkah ragu-ragu Paman fatih itu mendekati tubuhFatih dan di lihatnya wajah itu. Dan dia pun menangis.
"Ya tuhan, apa yang aku lakukan? Aku menabrak keponakanku sendiri, Oh tuhan,selamatkan dia, Fatih.... Fatih... bangun nak! Ayo nak bangun! " sambil mengangkat tubuh Fatih ke mobil untuk di bawa kerumah sakit.
Sesampai dirumah sakit Fatih pun dibawa ke ruang UGD, paman Fatih segera menelpon ayahFatih untuk memberitahukan keadaan Fatih. Tak lama kemudian ayah Fatih punsampai di rumah sakit dan pamannya pun menceritakan apa yang terjadi. Ayah Fatih sangat sedih tapi ia hanya bisa bersabar karena semua itu ia tau ujianuntuk dirinya.
Setelah beberapa jam kemudian dokter pun keluar dari ruang UGD, paman dan juga ayahFatih menghampiri dokter.
"Maaf pak, dan kami harap bapak sabar...anak bapak masih dalam keadaan koma, kami sudahberusaha semampunya, sebaiknya bapak bawa kerumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya, luka kakinya sangat parah dan tulangnya patah, disini kami tidakpunya fasilitas yang lengkap, tapi kami sudah berusaha semampu kami" dokter itumenjelaskan.
Paman Fatih langsung menyarankan kepada ayah Fatih supaya Fatih berobat ke Malaysia,semua biaya di tanggung oleh pamannya. Hari itu juga Fatih di bawa ke Malaysia oleh Paman dan ayahnya ke sebuah rumah sakit yang terkenal di Malaysia. Hariitu juga mereka take off.
SementaraIza yang masih menunggu di dermaga sambil melihat langit yang sudah hampirtertutup senja, menunggu orang yang di cintainya, menunggu Fatih yang akanmemberikan kejutan untuknya.
Senja sudah hilang dan malam akan datang, akhirnya Iza pulang dengan wajah sedih,kekasih hatinya yang dia tunggu tak jua datang. Dia hanya penuh harap tidak adahal yang buruk terjadi pada Fatih.
Keesokan harinya Iza datang kerumah Fatih, tapi tak didapatinya seorang pun di rumahitu, dia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Di hatinya Cuma ada Tanyakenapa Fatih tidak datang? Tanpa sebuah kabar apa pun yang dia dengar. Hati Izasangat cemas. 2 hari Iza menunggu kabar dari Fatih, dan Iza kembali ke rumahFatih mencari kabar tentang Fatih. Tiba-tiba dia melihat seorang ibu yang taklain adalah tetangga Fatih dan Iza pun menanyakan Fatih kepada ibu itu.
Dan ibu itu menjelaskan kalau Fatih kecelakaan, dibawa pamannya ke Malaysia untukberobat, dan ayahnya juga ikut bersama Fatih. Kemungkin akan lama di Malaysiasampai Fatih benar-benar pulih. Hati Iza sedih bukan main. Dia tak bisa bertemulagi dengan pujaan hatinya.
Bulan berlalu dan tahun pun berganti, namun tak sedikit pun kabar dari Fatih. Dan Izapun sudah kuliah di sebuah universitas di kotanya. Dan ia selalu menyempatkansetiap hari ke dermaga, di pantai itu lah dia melepas kerinduannya kepadaFatih, dia berharap sebuah kapal membawa Fatih kembali kepadanya. Membawacintanya kembali kepadanya.
Setiap detik akumemikirkanmu..
Setiap detik rindumeracuniku...
Tuhandengarlah..rintihan hatiku..
"Kekasihkutelah hilang, kekasihku telah tinggalkan aku, kembalilah Fatih, kembalilah.."Iza membatin.
Mulutnyakelu, hatinya merintih.. Pedih kehilangan Fatih, Fatih yang menempati ruanghatinya.
Ditemani mentari yang bersembunyimalu-malu di ufuk barat
Kini...
Dipantai ini kembali kutapaki jejakmengharu pilu.Kepergianmu yg pedihkanku.Bawa jiwaku terbelenggu seribu luka.Kau hilang dari dekapku.Kau raib dari genggamku.Kejamnya laut tlah rampas kau dari eratku.Sebaris ombak hanyutkanmu dari pelukku.Bertahun kini tlah ku lalui....Kehilanganmu menghimpit setiap hariku.Kesedihan tak mampu lupakan bayanganmu.
Saat sepi hadir...
Aku bagai terpenjara di dalam duniakusendiri...
Diantara batas nyata dan tidak nyata...
Aku menemukan sebuah kekosongan di dalamhati...
Sepenggal cerita telah usang itu
Selalu datang mengusik hari-hariku...
Lagi-lagi aku tersesat di dalam sepi...
Aku mencari...
Namun tak kunjung menemukan batas sepi...
Aku tersesat di dalamnya
Tersirat jelas bahwa bahagia bukanmilikku...
Namun...
Aku tak ingin menjadikan sepi sebagai teman
Awan putih telah pergi, langit sudah tampak gelap, hanya suara burung yang hendak pulangkesarangnya yang terdengar, malam akan datang, rembulan pun akan bersinar indahtapi tidak dengan hati Iza, dalam hati Iza hanya ada gelap dan ia hidup dengansebuah cahaya harapan, sedikit cahaya, cahaya harapan pulangnya Fatih dan kembali ke sisinya lagi.
Part 4 : Cinta ku t’lah
kembali
"Dari siapa? Apa sekampus dengan kita atau tidak?" tanya Iza..
"Namanya aja dari penggemar rahasia, jadi gak boleh tau siapa namanya dan juga temansekampus atau bukan" jawab teman perempuan sekelas Iza tegas.
Iza berujar dalam hati "Ya tuhan, dulu yang memberikan bunga mawar putih padaku hanyalah Fatih, apa dia sudah pulang?apa dia sudah kembali oh tuhan, terimakasih tuhan," sambil menciumi mawar putih itu lambang kesetiaan yang dulu dia berikan untuk Iza.
Sepulang dari kampuz Iza langsung kedermaga, berdiri di tepi pantai
Sudah tahun kedua Iza berdiri di pantai itu, dermaga itulah jadi saksi cinta mereka.Di pegang eratnya bunga itu,dan diciumi aromanya.
"Ya,ini dari Fatih, Fatih pasti sudah pulang, aku yakin"
Tiba-tiba seorang pemuda yang duduk di kursi roda dan di pandu oleh seorang suster yang tinggi semampai menuju dermaga dan mendekati Iza. Kemudian suster itumeninggalkan lelaki itu hanya berdua bersama Iza.
"Apa kabar Iza?" ucap lelaki itu dengan nada sendu
Iza menoleh, air mata menghujani pipinya, sosok pujaan hatinya telah berada disampingnya, tapi sudah dengan kondisi yang berbeda, kursi roda itu merampaskegagahan lelaki itu, merampas kaki yang dulu kokoh mengayuh sepeda memboncengIza ke sekolah. Sekarang kaki itu tak mampu sekokoh dahulu lagi. Hanya air mataharu yang menghujani pipi Iza dan tak mampu ia bendung. Hanya pelukan erat Izayang menggambarkan perasaan rindunya. Rasa rindu yang sampai ke ubun-ubunnyadahulu. Kini tertumpah hari itu, tertumpah di dermaga cinta mereka. SementaraFatih juga menangis membalas dekapan gadis di dalam embunnya itu, membelai rambut Iza yang masih indah sepertidulu.
"Aku rindu kamu Fat, aku udah tau ceritanya, kamu dibawa ke Malaysia oleh pamanmu,Ayo Fat... Ayo sekarang, kita bina lagi bahtera cinta kita,dulu di pantai ini akumenunggumu, setiap hari aku disini menunggumu, sekarang tuhan telah mempertemukan kita kembali,sungguh sebuah keajaiban yang harus di syukuri Fatih"Iza melihat Fatih dengan penuh rasa haru.
"Iya za, aku juga sangat merindukanmu, aku minta maaf karena tak datang menemuimuuntuk kejutan itu, maafkan aku Za, aku telah membeli sebuah gitar untukmu,sebuah benda yang kau impi-impikan dahulu, maafkan aku karena aku tak datang,andai sajaaaa..." Iza meletakkan jari telunjuknya di bibir Fatih sebelum Fatih melanjutkan penjelasannya.
"Ssssttt...sudahlah, yang berlalu biarkanlah berlalu, sekarang kita bisa bertemu lagi itusudah membuatku bahagia Fatih, jangan minta maaf lagi, ku mohon" sambilmengelus rambut Fatih yang agak ikal sambil tersenyum bahagia. Sekarang ayokita pulang Fat." Ucap Iza
"TungguZa, masih ada lagi yang ingin aku katakan, aku minta maaf Za, aku tak bisa menepati janjiku, aku tak bisa menepati janjiku untuk tetap setia di sisimu, aku hanya mengecewakanmu, aku sudah cacat, aku tak pantas untukmu, aku tak bisa menggendongmu dan berdiri kokoh di sampingmu menjalani hidup" ucap Fatih tak dapat memperlihatkan wajahnya di hadapan Iza dan hanya menunduk.
Izapun kaget mendengar ucapan Fatih, "Fatih, kamu harus kuat, kamu jangan lemah seperti ini, Jika kau tak punya 2 kaki untuk berdiri kokoh maka ada kakiku yang akan menggantikannya membawamu berdiri kokoh, aku akan menerimamu apa adanyaFatih, kau tak pernah membuatku kecewa, aku akan bahagia di sampingmu, kitaakan bahagia" ujar Iza menyemangati Fatih.
"Tidak Za, maafkan aku...sekali lagi aku minta maaf, kamu lihat suster diujung dermagaini, Dia itu calon istriku Za, sebentar lagi aku akan menikah dengannya,menurut pamanku dialah yang bisa membantu merawatku, merawat kakiku yang parah ini, dia juga mencintaiku, aku minta maaf Za tak bisa berada di sisimu " sambilmeninggalkan Iza dengan tetesan air mata. Dan suster itu pun menjemput Fatih yang berusaha menjalankan kursi rodanya dengan hati pilu.
Sementara Iza masih berdiri kaku di dermaga itu, cahaya harapannya yang dulu masih adasekarang telah padam, tak sedikit pun cahaya itu ada lagi di hatinya, angintelah memadamkan api harapan cinta yang dulu masih tersisa di hati Iza,sekarang hanya kegelapan di hati Iza, harapan Iza untuk hidup bersama Fatihtelah pupus.
Disini...
Hangatnya mentari tak lagi terasa...
Tapi semua tau, bukan karena mentari lelah berpijar...
Disini...
Meski tak ada yang tau, ada hati yangperlahan mati
karena asa yang pupus..
Dan disini...
Dalam diam ini, setiap saat aku masihmemikirkan mu...
Karena aku masih sangat menyayangimu...
Disini...
Embun masih menyisir rerumputan...
Ku tepikan sejenak rasa yang ada
Tentang mimpiku..mimpimu...dan mimpi kitadulu..
Disini...
Ku menyela dalam takdir kerinduan..
Tentang asa yang sungguh menggila
Buatku tak mampu berdiri..
Disini...
Detak jantung seakan berhenti..
Kala lembaran cerita kita kembali membayang..
Disini...
Segalanya melintas kembali..
Mengaduk emosi diri..
Disini..
Dalam diam menahan perih..
Aku masih mengakui...
Dirimu...
Selalu....
Selamanya di hati...
Part 5 : Sepotong
hati
Keesokan harinya di kampus Iza masih menerima sekuntum mawar putih dan
sebuah coklat,lagi-lagi dibilang dari seorang penggemar rahasia Iza, Iza hanya
bingung mana mungkin Fatih masih mengirimkan bunga mawar putih untuknya
sementara dia sudah ingin menikah dengan suster yang merawatnya.Iza bingung dari siapa dia tiap hari mendapatkan sekuntum mawar putih itu.
Namun Iza tidak mencari sosok penggemar yang tiap hari memberikannya mawar putih dancoklat itu.
Iza hanya masih teringat dengan semua rasa perihnya, perih cintanya yang dulu begitu indah..cintanya tlah pergi bersama ombak di dermaga itu.
Langit terasa sendu...
Saat gerimis mengingat hari tentang kaudan aku
Kemarin begitu banyak tawaBegitu banyak canda dalam naungan kisah yang seolah takkan menepiPerpisahan ini hanya satu dari sekian banyak cerita..Dan kupikir kita telah melewati semuanyaSekiranya aku menangis..karena sesuatu yang terjadi dalam sepenggal kisah kita
Maka takkan terungkap rasa yang terus berlalu
takkan kembali cerita indah yang pernah terukirhanya singgah sebentar lalu pergi entah kemana...
semua lewat,semua lenyap,semua luka...makin terluka oleh waktu yang terus berperang melawan serpihan rasa yang masih tertinggal dipalung hati
sejenak kuheningkan dunia, hingga taksadar waktu mulai terbakar senjadan menyisakan rindu
Sampainya Iza dirumah, ternyata ada seorang tamu, pemuda tampan dan setinggi Fatih danlebih gagah dari pada Fatih. Hanya tersenyum ketika melihat Iza pulang darikuliahnya, dan diatas meja ada sekuntum mawar putih.
"Nak,ayo duduk dulu disini sebentar, lelak iini bernama Ikmal, dia teman sekampusmu" ucap Ayah Iza memperkenalkan pemuda tampan itu.
"teman sekampus? Tapi Iza tak mengenalnya ayah" balas Iza
"Maaf,Iza..aku penggemar itu..aku sudah lama memperhatikanmu, kita memang beda fakultas, aku fakultas hukum, aku selalu menitipkan bunga mawar putih in iuntukmu pada teman sekelasmu, Maafkan aku Iza..Aku mungkin lancang sampai datang kerumahmu bertemu orang tuamu, tapi aku ingin serius denganmu Za, kau yang aku pilih untuk tinggal di sisiku" ujar Ikmal
"Maafkan aku, aku tak bisa bicara apapun sekarang, aku minta maaf..aku lagi pusing,sekali lagi aku minta maaf mas.." jawab iza menyangkal pernyataan pemuda itu.
"Tak apa-apa Za, aku mengerti perasaanmu,mungkin ini terlalu cepat ku katakan"
Berhari-hari Iza memikirkan ucapan pemuda itu, pemuda yang menjadi penggemar rahasianya.
Suatu pagi sebelum Iza ke kampus, ayah Iza berkata "Iza, anakku, Ikmal adalah pemuda yang baik, ayah yakin dia bisa menjadi pemimpin yang baik dalam rumah tangga,dan ayah juga yakin dia akan membahagiakanmu, jangan berlarut-larut dengan masalalumu bersama Fatih.. berarti kamu dan Fatih bukan jodoh, takdir berkehendak lain nak, kita hanya berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan, tapi kalau jika akhirnya kamu gagal anakku, berarti masih ada yang lebih baik lagi untukmu,cinta bisa tumbuh karena sering bersama dan itu tak kan sulit jika terus sabar di jalani, sama seperti kisah mu dengan Fatih dahulu..Semua keputusan ada ditanganmu nak, ayah yakin kamu pasti bisa mengambil keputusan yang terbaik"
Dikampus Iza tak lagi mendapatkan sekuntum mawar dari penggemar rahasianya itu,penggemar rahasianya yaitu Ikmal.
Ada rasa aneh dihati Iza, biasanya setiap hari dia selalu mendapatkan sekuntum mawar putih dari penggemar rahasianya, Tapi hari ini dia merasa hari yang sungguh berbeda, selama ini dia hanya mengabaikan sekuntum mawar putih itu..Mawar putih yang dia dapatkan dari seorang pemuda yang tulus cintanya.
Keluarkan aku dari sumur kesepian ini
Karena cahaya hidupku pudar dalam belantara ini,
Kau berkata :" jangan takut, aku adalah milikmu"
Kau penyebab sekaratku berkepanjangan
Tapi kelembutan jiwamu
Kembali melemahkanku.
Itulah sekelumit kisah cinta Iza, dia masih menyeduh teh pagi itu dengan sepotong rotiyang masih di meja makan untuk suaminya.
Dan masih terucap dihatinya pagi itu.
Maafkan aku suamiku... Maafkan hatiku...
aku mungkin bukanlah istri yang baik untukmu. Setelahkita punya 2 orang anak baru aku bisa mencintaimu seperti sepotong roti ini,maafkan aku hanya bisa memberikan hatiku hanya sepotong suamiku.
Aku hanya mampu memberikan sepotong hatiku untukmu...maafkan aku...maafkan aku" ucap Iza dalam hati.
Tiba-tiba sebuah pelukan mendarat di tubuh mungil itu, dan itulah pelukan Ikmal "Sayang, aku sangat mencintaimu, aku tidak perduli apakah kau memberikanku sepotong hatimu atau setetes cintamu, aku akan menerimanya sebagai anugrah terindah dalam hidupku, walau sepotong hati, akuakan hidup bahagia dengan sepotong hatimu itu, Aku tak kan memintamu membahagiakan ku, yang ku tau hanyalah kebahagiaanmu di sisiku.. aku janji akan selalu membuatmu bahagia, aku janji Iza" Ikmal memeluk erat tubuh Iza
Iza hanya bisa meneteskan air mata, terharu dengan sosok suaminya itu. Sesosok suami yang tak pernah melukainya. Selalu berusaha membuat Iza bahagia walaupundengan sepotong hati Iza yang Ikmal miliki.
***THE END***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar